25.7.08

Pelatihan Kesehatan Reproduksi Remaja





Pada awalnya aku gak tau akan ada acara ini, tapi setelah diinfokan oleh dr. Bambang Suasono, SpA akhirnya aku jadi tertarik pengen ikutan. Apalagi judulnya adalah Pelatihan untuk Pelatih Kesehatan Reproduksi Remaja, Waaaahhhh.. Jadi penasaran dan pengen banget tahu serta pengen mengerti maksud dari kesehatan reproduksi remaja, sekaligus pengen mengevaluasi pengalamanku sebulan yang lalu waktu aku diminta jadi pembicara tentang "Sex Education for Teens" di acara Bible Campnya Pemuda Gerejaku (Gereja Kalimantan Evangelis Balikpapan) di daerah Putak Kutai Kertanegara.

Well.. Apakah pada waktu itu aku sudah tepat membawakan materi/bahan-bahannya?.. Apakah sudah mengenai sasaran atau belum?.. Apakah anak-anak serta remaja tersebut mengerti yang kusampaikan?.. Maklum, aku sama sekali belum pernah secara live membawakan penyuluhan tentang Pendidikan Seks di hadapan anak-anak remaja putra-putri.

Akhirnya, pada tanggal 23-24 Juli kemaren, aku mengikuti acara "Pelatihan Pelatih Kesehatan Reproduksi Remaja" di Aula RSU Kanudjoso Djatiwibowo, Balikpapan. Di mana Acara pelatihan ini dilatih oleh Tim Perinasea Jakarta jadi aku berharap agar Tujuanku juga tercapai, yaitu supaya bisa lebih mengetahui apa dan bagaimana kesehatan reproduksi remaja itu, di samping melatih diriku sendiri tuk berani berbicara di khalayak ramai.

Akhir kata, Berikanlah Pendidikan Seks kepada anak-anak kita sedini mungkin, mulai dari pendidikan yang diberikan oleh orang tua kepada anak-anaknya yang berumur kurang dari 6 tahun, sampai dengan penyampaian Pendidikan Seks tersebut oleh tenaga terlatih kepada anak-anak remaja kita. Supaya mereka menjadi remaja berprestasi yang dapat dibanggakan oleh keluarga, bangsa, dan negara Indonesia

24.7.08

Sakit maag


Sakit maag


Sakit maag banyak sekali dikeluhkan oleh orang-orang yang datang ke praktek dokter. Apa dan bagaimana sih rasanya? Ada yang bilang sakit maag itu rasa perih di perut atas, makin tersiksa bila terlambat makan atau setelah perut kita merasakan makanan yang pedes-pedes, kadang disertai rasa mual, kembung, kepala pusing, bahkan bila sakit maagnya parah maka kita bisa alami muntah berkepanjangan. Minum sedikit muntah, apalagi diisi makanan, lebih muntah lagi!.. Adanya jadi lemas, kekurangan cairan tubuh.. Apalagi kalau keluhan ini berulang terus, sering kambuh, rasanya Menderitaaaaaa sekaliiiii... Ujung-ujungnya dokter yang disalahkan, karena gak pinter mengobati sakit si pasien.

Sebenarnya apa sih sakit maag itu? Kenapa bisa seperti itu? Apa sakit maag bisa disembuhkan? Bagaimana caranya?..

Dalam seminar sehari yang diadakan oleh PT. SOHO di Balikpapan pada tanggal 20 Juli 2008 yang lalu tepatnya di Hotel Novotel Balikpapan, akhirnya saya diingatkan kembali tentang sakit maag ini.

Sebelumnya saya ucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada para guru besar ( Dr. Pangestu Adi, SpPD-KGEH, dr. Lianda Siregar, SpPD, Prof. DR. Dr. Harijono Achmad, SpPD-KGEH) yang sudah memberikan ilmunya kepada kami, anak didiknya di pulau Kalimantan Timur yang sangat haus mendapatkan ilmu dan pencerahan dalam bidang kedokteran, apalagi di sini jarang sekali diadakan transfer of knowledge yang up to date dan Gratisan pula!!! (5 SKP BOOOWWW!!!.. hehehe.. Thanks ya PT. SOHO)

Simak yuuuukkkkk...

Yang disebut kalangan awam tentang Sakit Maag, di kalangan Medis disebut dengan Syndroma Dyspepsia.

Apa itu Syndroma Dyspepsia? Syndroma Dyspepsia adalah sekumpulan gejala seperti rasa tidak nyaman, mual, kembung, rasa penuh di perut, nyeri epigastrium (ulu hati), atau muntah yang berasal dari Saluran Cerna Bagian Atas(SCBA), keluhan ini dapat hilang timbul dan telah berlangsung lama, paling tidak sekitar 3 bulan. Jadi kelainannya berasal dari saluran cerna bagian atas, bukan bagian bawah.

Obat yang digunakan untuk mengatasi Syndroma Dyspepsia ini bermacam-macam, mulai dari Antasida (untuk menetralkan asam lambung), Prokinetik, Sitoprotektif, bahkan bila ada komponen psikisnya dapat kita tambahkan obat anti Depresi atau anti ansietas.

Jadi perlu kita pahami betul tentang latar belakang serta ciri-ciri pasien, sehingga penanganannya dapat lebih tepat.

Syndroma Dyspepsia sendiri terbagi menjadi 2, yaitu :
1. Dyspepsia Organik
2. Dyspepsia Fungsional

Dyspepsia Organik
Adalah kumpulan gejala seperti di atas akibat adanya kelainan organik pada SCBA. Misalnya adanya Inflamasi atau radang kronik, Tukak Peptik/ulcus pepticum dengan komplikasinya, Keganasan lambung (kanker dan limfoma). Penyebabnya bermacam-macam, dapat karena pemakaian OAINS (Obat Anti Inflamasi Non Steroid) ataupun Helicobacter pylori (Hp).

Jadi untuk Dyspepsia Organik ini harus sudah dilakukan pemeriksaan penunjang diagnosa dengan ENDOSCOPY pada Saluran Cerna Bagian Atas. Setelah di endoskopi, juga sekalian dilakukan biopsi jaringan untuk mengetahui apakah ada kuman Helicobacter pylori (Hp). Karena pada berbagai penyebab kelainan organik tersebut, bila tidak ada riwayat pemakaian OAINS, maka prevalensi Hp mencapai 80-90%.

Bila H. pylori (+), maka diberikan Tripel Therapy, yaitu :
1. PPI (Proton Pump Inhibitor)
2. Amoksisilin 2x1 gram
3. Klaritromisin 2x500mg
(selama 1 minggu)

Bila H. pylori (-), maka dapat diberikan obat supresi asam antagonis reseptor H2 atau PPI.

Bila ada kekambuhan, maka periksa endoskopi ulang untuk memastikan kembali penyebab kekambuhan.

Dyspepsia Fungsional :

Adalah sekumpulan gejala seperti di atas di mana tidak ditemukan kelainan organik maupun biokimiawi pada Saluran Cerna Bagian Atas.

Terapinya di mulai dari :

- Perubahan Gaya hidup, seperti pengaturan makan (say no to pedes-pedes, asem, soda, kopi, alkohol, telat makan, kebanyakan makan, dll), suasana kerja dibuat nyaman,dan tidak stress.
- Obat-obatan :
Bila gejala dismotilitas dominan (kembung, rasa penuh, mual), beri Prokinetik seperti Metoklopropamid, Domperidon
Bila rasa nyeri yang menonjol, beri obat supresi asam (ranitidin 2x150mg 1-2 mggu), atau bila nyeri hebat sekali dapat diberikan PPI contoh : omeprazole 1x20mg 1-mggu)
Apabila ada gangguan psikologis seperti cemas atau depresi dapat diberi obat anti depressan.

Yang perlu diperhatikan dalam Dyspepsia ini adalah TANDA-TANDA BAHAYA (ALARM SYMPTOMS), yang perlu untuk dilakukan pemeriksaan penunjang Endoskopi SEGERA, YAITU:

1. Disfagia
2. Perdarahan
3. Muntah-muntah hebat
4. Anemia
5. Berat Badan menurun
6. Tidak ada respons terhadap pengobatan.

Dalam praktek, Uninvestigated Dyspepsia adalah bila pasien tersebut belum dilakukan pemeriksaan penunjang yang diperlukan. Bila tidak ada ALARM SYMPTOMS, maka dapat langsung diberikan obat (terapi empirik), kemudian di amati responnya terhadap pengobatan.

Jadi sebenarnya untuk mendiagnosa seseorang itu dengan Dyspepsia Syndrome tidak gampang, perlu suatu investigasi yang panjang, anamnesis, dan pemeriksaan yang baik dan lengkap.

Adapun Differential Diagnosis dari Dyspepsia itu antara lain :
* Gangguan pada Saluran Cerna
- peptic ulcer disease, GERD, gaster dan esophagus neoplasma, malabsorbsi, gastritis kronik erosiv, parasit infeksi, infeksi gaster, IBS, dll.
* Akibat obat-obatan
- Ethanol, Aspirin, NSAIDs, Antibiotik (makrolide, metronidazole), narkotik, estrogen, levodopa, dll.
* Gangguan Pankreas dan Billier
- Pankreatitis kronis, Pankreatitis neoplasma, Colic bilier
* Gangguan sistemik
- DM, Thyroid disease, Hyperparathyroidism, Kehamilan, Renal insuffisiensi, Iskemia Koroner, intra abdominal malignancy.

Jadi bila ada penderita datang dengan umur 45 tahun ke atas dengan sakit ulu hati, jangan lupa untuk periksakan juga EKG, Gula darah, Fungsi hati, Fungsi Ginjal, Urinae (+PP test buat wanita), untuk menyingkirkan kemungkinan-kemungkinan penyebab seperti di atas.

Ok, sekian dulu pembahasan kita kali ini, saya harus berangkat kerja lagi pagi ini. Semoga bermanfaat buat yang membacanya. Apabila ada kekurangan, mohon masukannya. Maklumlah, saya hanya seorang dokter umum yang masih terbatas pengetahuannya. Perlu banyak belajar menimba ilmu lagi..

Oya, buat PT. SOHO, BIG Thanks again :)

Peace and Love!